5 Langkah Periksa Tekanan Angin Ban Mobil usai Mudik Lebaran
parttimesocial – Libur Lebaran telah usai, saatnya kembali ke rutinitas. Bagi yang mudik dengan mobil pribadi, jangan lupa memeriksa kembali kendaraan Anda, khususnya kondisi ban.
Setelah menempuh perjalanan jauh selama mudik Lebaran, kendaraan tentu mengalami beban kerja yang lebih berat dari biasanya. Oleh karena itu, penting untuk segera memeriksa kondisi kendaraan begitu kembali dari perjalanan. Berikut ini tips untuk memastikan ban mobil Anda telah siap untuk penggunaan sehari-hari usai menempuh perjalanan jauh saat mudik Lebaran:
1. Cek Tekanan Angin
Pastikan tekanan angin sesuai rekomendasi pabrikan (biasanya tertera di pintu pengemudi). Tekanan yang tepat menjaga kenyamanan, efisiensi bahan bakar, dan mencegah keausan tidak merata. Gunakan alat pengukur tekanan, dan pertimbangkan penggunaan nitrogen untuk performa lebih stabil.
2. Cek Kondisi Fisik Ban
Periksa ban dari potensi kerusakan selama perjalanan mudik yang mungkin tidak kita sadari, seperti adanya
luka sobek karena melindas benda tajam, benjolan karena membentur lubang atau trotoar, atau benda tajam yang menancap. Karena kerusakan kecil bisa menjadi awal dari kerusakan yang lebih besar di kemudian hari dan dapat berbahaya bagi keselamatan.
3. Periksa Keseimbangan Ban (Balancing)
Balancing adalah proses menyeimbangkan berat ban dan pelek untuk mencegah getaran saat berkendara.
Keseimbangan yang baik penting untuk kenyamanan dan mencegah getaran yang bisa menyebabkan keausan ban tidak merata.
4. Lakukan Spooring dan Rotasi Ban
Setelah perjalanan panjang di saat mudik dan juga libur Lebaran penting memeriksa keselarasan roda dan keausan ban dengan melakukan spooring dan rotasi ban. Spooring menyelaraskan roda yang mungkin bergeser akibat benturan, sementara rotasi ban meratakan keausan agar umur ban lebih panjang dan performanya tetap
optimal.
5. Perhatikan Indikator Keausan (TWI)
Jika kembangan ban sudah menyentuh TWI (1.6 mm), segera ganti. Ban aus sangat berisiko, apalagi di musim hujan karena bisa menyebabkan hydroplaning—mobil seperti melayang di atas air dan kehilangan kontrol.